Mengeksplorasi Kelezatan Kuliner Minangkabau
Bila menyebut Minangkabau (atau lazim disebut Minang) dalam konteks kuliner Indonesia, maka yang terbayang adalah lezatnya masakan bernama rendang. Kelezatan rendang sebagai masakan tradisional khas Minang sangat populer, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di mancanegara. Namun kuliner Minang tidak hanya rendang. Buku ini mengajak pembaca menjelajah kelezatan khazanah kuliner Minang yang sangat kaya.
Minangkabau sendiri sering disamakan dengan Sumatra Barat, terutama oleh orang luar Minang. Bahkan lebih sempit lagi diidentikkan dengan Padang yang merujuk pada ibukota Sumatra Barat, yaitu Kota Padang. Bahkan kata Padang lebih populer daripada Minang. Padahal secara substantif, keduanya berbeda.
Perkembangan
sejarah menunjukkan bahwa daerah geografis Minangkabau bukan merupakan bagian
daerah provinsi Sumatra Barat. Minangkabau merujuk pada etnis dari geografis
yang tak hanya meliputi wilayah Sumatra Barat, tapi juga beberapa wilayah di
Riau, Bengkulu, Jambi, bahkan hingga ke Negeri Sembilan di Malaysia. (halaman
15).
Salah satu sisi menarik dari eksistensi kuliner Minang adalah banyaknya rumah makan yang menjual masakan Minang, yang lebih dikenal dengan sebutan rumah makan Padang, yang tersebar di hampir semua kota di Indonesia, bahkan di kota kecil sekalipun. Tidak hanya di Indonesia, rumah makan atau restoran Padang juga telah merambah ke mancanegara seperti Australia, Amerika, dan Belanda.
Selain
karena tradisi merantau suku Minang yang telah dijalankan sejak abad ke-14,
perkembangan rumah makan yang menjual aneka masakan Minang di berbagai kota di
Indonesia, bahkan di mancanegara, merupakan bukti bahwa kuliner Minang memiliki
cita rasa yang diterima oleh sebagian besar lidah masyarakat Indonesia dan
dunia.
Dari
sekian banyak hidangan khas Minang, harus diakui, rendang adalah salah satu
yang paling populer, tidak hanya dalam skala nasional, tapi juga internasional.
Dikukuhkannya rendang sebagai masakan terenak di dunia versi CNN tahun 2011,
bahkan hingga 2017, menguatkan citra kuliner Minang yang mampu menembus
mancanegara.
Rendang
yang secara umum dikenal sebagai masakan daging khas Minang, ternyata bisa
dibuat tak hanya dari daging. Ada banyak rendang-rendang lain yang tersebar di
banyak daerah di Sumatra Barat. Ada rendang itiak dan ayam, rendang
telur, rendang belut, rendang lokan, rendang pensi, rendang jariang,
rendang sapuluik hitam, rendang cubadak, dan banyak lagi.
Merendang atau dalam bahasa Minang disebut marandang, dapat diartikan sebagai memasak dengan memanaskan santan berbumbu dengan bahan tertentu dengan dipanaskan dan diaduk tanpa henti. (halaman 38). Ekstra waktu, ketelatenan, dan kesabaran, merupakan ‘bumbu rahasia’ di balik kelezatan rendang. (halaman 39).
Selain
rendang, Minang juga memiliki hidangan khas dengan cita rasa memukau lainnya.
Sate Padang (ala Padang Panjang) adalah hidangan lain kuliner Minang dengan
kelezatan yang memikat lidah. Agak berbeda dengan Sate Padang ala Pariaman yang
kuahnya berwarna coklat kemerahan dengan cita rasa yang lebih pedas, kuah Sate
Padang lebih kental berkat campuran tepung beras dan berwarna kuning dengan
paduan bumbu kari dan kunyit.
Nasi
Kapau adalah daya pikat kuliner Minang lainnya. Nasi kapau alias nasi rames
khas Minang berasal dari nagari (desa) Kapau di Kabupaten Agam. Nasi kapau
terdiri atas nasi, sambal, dan lauk pauk khas nagari Kapau. Pilihan lauknya
antara lain adalah gulai tunjang (urat kaki kerbau atau sapi), gulai cancang
(tulang dan daging kerbau), gulai ikan, dendeng daging, gulai usus (gulai
tambusu), ayam panggang, teri balado, tongkol balado, dendeng balado, belut
goreng, ayam goreng, gulai ayam, rendang ayam, dan rendang daging. Sayurannya
yang pasti adalah sayur kapau dan terkadang ada sayur pakis.
Menu
yang menjadi ciri khas dari nasi kapau yaitu gulai kapau. Gulai ini mirip gulai
nangka di restoran Padang pada umumnya, namun bahan isinya lebih komplit.
Selain nangka muda, ada juga kol dan kacang panjang. Kuah gulai berwarna kuning
dengan sedikit rasa asam dan cita rasa inilah yang autentik.
Masih
banyak kekayaan kuliner Minang lainnya yang dapat dikaji dan dieksplorasi,
termasuk hidangan kudapan lezat seperti kue bika, keripik balado, lapek bugih,
dan lapek koci. Serta beragam minuman penghangat seperti teh talua yang tidak
dapat ditemui di daerah lain selain di Minangkabau.
Teh talua adalah minuman tradisional khas Minang yang unik. Masyarakat Minang memercayainya sebagai minuman penambah stamina. Teh talua dalam bahasa Indonesia berarti teh telur. Ya, teh yang di-mix dengan telur.Sekilas akan terbayang aroma amis telur saat meneguk segelas teh ini. Tetapi kekhawatiran itu tak perlu ada, karena para peracik teh talua di Minang umumnya sudah piawai membuat teh talua yang bebas amis.
Buku
berjudul Kuliner Minangkabau, Pusaka Nenek Moyang yang Pantas Disayang ini
sangat menarik dan bisa menjadi referensi atau panduan dalam menjelajah
kelezatan khazanah kuliner Minangkabau. Di dalamnya juga dilengkapi 220 resep
kuliner Minang yang dapat dicoba.
Data buku:
Judul: Kuliner
Minangkabau, Pusaka Nenek Moyang yang Pantas Disayang
Penulis: Moerdijati
Gardjito, Lila Muliani, dan Chairunisa Chayatinufus
Penerbit: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Cetakan
ke-1: 2019
Tebal: 268 hlm
ISBN:
978-602-06-3238-4
*Tulisan ini dimuat di koran Kabar
Madura edisi Senin, 6 April 2020 dengan judul "Panduan Menjelajah
Kelezatan Kuliner Minangkabau".
Get notifications from this blog
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.