GprpTUr8Gfd9BSCoGpG6GpC8Td==

Sisca Soewitomo, Kisah Sukses dan Resep-resep Nostalgia


Jatengnyamleng ID - Siapa yang tidak kenal dengan Sisca Soewitomo? Bagi penggemar acara boga di televisi, pasti mengenalnya. Wajahnya sering tampil di televisi memandu acara masak-memasak. Di antaranya pada acara Aroma di Indosiar. Aroma tayang perdana pada akhir 1996 dan bertahan selama 12 tahun. Acara Aroma terakhir ditayangkan pada tahun 2008.
 
Setelah itu, pada stasiun televisi yang sama, Sisca didaulat sebagai Ketua Tim Juri acara The Chef Indonesia. Acara yang berlangsung tahun 2010 hingga 2011 tersebut merupakan pemilihan chef atau ahli masak terbaik di Indonesia.

Tak lama berselang, wajah Sisca kembali muncul di layar kaca memandu acara memasak. Kali ini ia digandeng Rajawali Televisi (RTV). Acaranya bertajuk Rahasia Bumas, Ibu Masak, berlangsung setiap hari Minggu pagi, dari bulan Juni 2013 sampai Desember 2015.

Trans7 juga mengajak Sisca mengisi acara masak 3 menit, Dapur Cita Rasa Ramadan, sebelum jam buka puasa. Tak ketinggalan, MNC TV pada tahun 2015 juga menggandeng Sisca mengisi program khusus di bulan Ramadan, memasak 2 menit sebelum waktu buka puasa, dengan tajuk Royco Masak Apa Hari Ini.

Kesibukan Sisca memandu acara masak di layar kaca, menjadikan popularitasnya meroket sebagai pakar di bidang masak-memasak. Ia pun laris mendapatkan undangan demo masak di berbagai tempat, di antaranya atas prakarsa media masa cetak seperti Tabloid Nova yang memiliki rubrik khusus boga.

Tabloid dengan segmen pembaca wanita itu mengajak Sisca tur demo masak ke berbagai kota di tanah air. Tak hanya di pulau Jawa tapi juga di Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan sebagainya. Proyek ini dilakukannya sejak tahun 1999 sampai sekarang. Tidak hanya di dalam negeri, Sisca juga diundang untuk demo masak di luar negeri, seperti di Filipina, Malaysia, dan Jerman.

Atas capaian-capaiannya itu, nama Sisca pun semakin berkibar. Namanya disejajarkan dengan para selebritas tanah air. Julukan yang diberikan kepadanya pun bermacam-macam. Selain selebriti boga, juga Ratu Boga, ahli kuliner, ahli masak, dan chef. Namun, Sisca lebih senang dirinya disebut pesohor boga daripada chef. Karena ia merasa bukan chef, tapi hanya seorang konsultan kuliner dan pengajar memasak.

Tidak hanya melalui layar kaca dan demo langsung mengajarkan memasak, Sisca juga menularkan ‘virus’ memasak melalui buku. Ia digandeng penerbit Gramedia untuk membukukan resep-resepnya. Buku pertamanya berjudul Masak Mudah dan Lezat diterbitkan pada tahun 1999. Buku tersebut dibuat sampai 3 seri. Sambutan atas bukunya sangat memuaskan. Dengan cepat bukunya terjual habis di pasaran.

Melihat animo yang bagus dari masyarakat, pihak penerbit pun melanjutkan membuat buku-buku dengan tema-tema lain. Sampai tahun 2016, jumlah buku karya Sisca sudah mencapai 150 judul. Sehingga jika dirata-rata, ia membuat satu hingga dua judul buku dalam sebulan. Salah satu buku resep karya Sisca yang paling dicari pembaca adalah 1000 Resep Masakan dan Kue Sisca Soewitomo. Buku ini terbit pertama kali tahun 2010 dan merupakan buku Sisca yang paling tebal.

Kisah Sukses
Kesuksesan Sisca mengarungi dunia kuliner tidak begitu saja diraih. Butuh kerja keras dan perjalanan yang panjang. Sejak kecil, Sisca sudah ditempa dengan kerja keras dan kedisiplinan oleh kedua orangtuanya. Sisca lahir di Surabaya pada 8 April 1949 dari pasangan R.P. Tjibpto Soemirat dan Rr. Chrysantini Slamet. Ayahnya asli Madura dan ibunya asli Jogjakarta.

Talenta memasaknya terasah berkat kepiawaian memasak mamanya. Sejak kecil, Sisca sudah biasa membantu memasak ibunya. Menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah saat-saat yang menyenangkan bagi Sisca di waktu kecil. Karena kegiatan memasak ibunya meningkat. Selain membuat aneka kue, sang ibu juga pasti menyiapkan makanan lengkap khusus untuk lebaran. Menu yang populer dan disukai semua anggota keluarga adalah Lontong Cap Gomeh. Dan Sisca banyak terlibat dalam kegiatan masak-masak itu.

Keaktifan Sisca membantu memasak ibunya, menjadikan kepiawaian Sisca terasah sejak dini. Saat SMP, Sisca sudah piawai membuat aneka kue. Sisca pun berinisiatif berjualan kue hasil buatannya. Ia berjualan kue ontbijkoek, roti keju, bolu kukus, dan sus, buatannya sendiri. Kue-kue itu ternyata disukai banyak orang karena rasanya enak dan bentuknya menarik. Tak mengherankan jika kue-kue Sisca selalu habis terjual.

Sebenarnya kehidupan keluarga Sisca berkecukupan. Tapi ayahnya sangat disiplin dan tak pernah memanjakan putra-putrinya.Uang saku diberi secukupnya saja, tidak berlebihan. Berjualan kue, bagi Sisca, selain untuk mengasah kemampuan memasak, juga bisa menambah uang saku.

Setelah duduk di bangku SMA, Sisca menghentikan aktivitasnya berjualan kue. Ia fokus di pelajaran sekolahnya yang semakin sulit. Namun, ia masih terus membantu ibunya di dapur. Begitulah, waktu pun terus bergulir, selepas SMA Sisca pun harus memutuskan untuk kuliah.
Ketika itu Sisca belum terbersit bercita-cita menjadi seorang ahli di bidang masak-memasak. Cita-citanya sedari kecil adalah menjadi seorang dokter. Maka, saat menentukan pilihan kuliah, ia memutuskan kuliah di fakultas kedokteran. Ia pun mendaftar dan diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta.

Belum juga ia menyelesaikan kuliahnya, ia disunting oleh seorang pria bernama Soewitomo Soeleiman. Pada Juni 1969, ia pun menikah. Setelah menikah, Sisca memutuskan berhenti dari kuliahnya. Keputusan itulah, kelak yang menjadi titik balik seorang Sisca Soewitomo sehingga kemudian menggeluti dunia kuliner dan sukses dengan capaian yang mengagumkan seperti dikenal khalayak seperti saat ini.

Buku berjudul Hidangan Nostalgia Sisca Soewitomo dan Kisah Kehidupannya yang Penuh Kenangan ini berisi kisah perjalanan hidup Sisca dari sejak kecil hingga sukses menjadi seorang pesohor boga seperti sekarang ini. Kisah hidupnya diceritakan runtut dengan bahasa yang mengalir dan menyentuh.

Buku ini juga dilengkapi resep-resep dari hidangan-hidangan yang penuh kenangan dalam kehidupan Sisca Soewitomo. Meliputi resep-resep nostalgia jamuan pesta, nostalgia hidangan lebaran, dan nostalgia makanan favorit. Sebuah buku yang menarik uuntuk dibaca, terutama oleh para peminat dunia boga.

Data buku:
Judul: Hidangan Nostalgia Sisca Soewitomo dan Kisah Kehidupannya yang Penuh Kenangan
Penulis: Sisca Soewitomo dan Ami Wahyu
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-1: 2018
Tebal: 192 hlm
ISBN: 978-602-03-5403-0

*Tulisan ini dimuat di koran Jawa Pos Radar Madura edisi Sabtu, 18 April 2020 dengan judul "Kisah Sukses dan Resep-resep Nostalgia".


Jasaview.id

Type above and press Enter to search.