Jatengnyamleng ID - Indonesia kaya dengan eksotisme alam yang indah bak sepenggal surga yang dihadirkan di bumi. Salah satunya adalah Danau Toba. Danau Toba adalah kepingan surga di bumi Sumatra yang terkenal keindahannya. Sehingga Pemerintah/Kementerian Pariwisata RI menjadikan Danau Toba sebagai salah satu “Bali Baru” yang ditarget untuk menjadi destinasi wisata berkelas dunia.
Danau
Toba dikelilingi oleh tujuh kabupaten, meliputi: Simalungun, Toba Samosir,
Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir. Dari tujuh
kabupaten itu, Samosir tampaknya menjadi destinasi terfavorit.
Berwisata
ke Danau Toba tidak lengkap tanpa bermalam di Pulai Samosir dan desa adat
sekitarnya. Pulau ini menjadi jantung dari budaya Batak Toba, berada di
tengah-tengah Danau Toba. Pulau vulkanis ini terbentuk karena letusan gunung
purba sehingga menghasilkan danau sepanjang 100 kilometer dengan lebar 30
kilometer, terbesar di Asia Tenggara.
Kini
Toba menjadi makin menarik bagi wisatawan karena keping-keping keindahan
alamnya yang eksotis dan instagramable. The Kaldera Toba adalah salah
satunya. Terletak di Desa Pardamean Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba
Samosir, The Kaldera yang luasnya 385 hektar ini telah diresmikan pada 4 April
2019. Namun destinasi wisata baru ini baru dibuka untuk umum pada akhir tahun
2019.
Suasana
alam yang eksotis dipadu dengan spot-spot foto indah yang instagramable
menjadi magnet bagi wisatawan datang ke tempat ini. Tersedia tenda dengan
hotel, mulai dari tenda eksklusif berbentuk kerucut dan kapsul. The Kaldera
dapat menampung 50 wisatawan untuk menginap ala glamping. Sensasi
menginap di tengah hutan pinus, memandangi bintang di malam hari dan udara
segar saat bangun pagi. Wisatawan pun dapat melihat keindahan Desa Wisata
Sigapiton yang berada di lembah bawahnya serta pemandangan Danau Toba dan Pulau
Samosir dari kejauhan.
Eksotisme
Toba tak cukup dinikmati dari satu titik saja. Selain menyisir tepian danau,
Anda juga bisa mencoba sensasi menikmati keelokannya dari ketinggian. Menara
Pandang Tele yang berada di Desa Turpuk Limbong, Kecamatan Harian, Kabupaten
Samosir, menjadi salah satu spot terbaik untuk menikmati eksotisme Danau Toba.
Menara
Pandang Tele merupakan bangunan bertingkat empat menanjak dan berkelok-kelok.
Lantai dua bangunan memiliki balkon yang luas, cocok buat swafoto berlatar
Danau Toba dan perbukitan di sekitarnya. Bukan cuma Danau Toba nan cantik yang
tampak dari Menara Pandang Tele, Anda bisa melihat penampakan Bukit Holbung dan
Air Terjun Efrata.
Bukit
Holbung berada di Desa Huta Holbung dan telah berusia 200 tahun.Warga desa
setempat menyebut Bukit Holbung sebagai Bukit Teletubbies. Dari puncak Bukit
Holbung, tampak panorama alam dari ketinggian dan kehidupan masyarakat setempat.
Semua terpadu indah dengan luasnya padang sabana. Dari puncak atasnya juga dapat
melihat Pusuk Buhit yang megah dan Danau Toba yang memanjakan mata.
Adapun Air
Terjun Efrata dapat dinikmati dari Menara Pandang Tele. Dari puncak menara,
tampak keindahan Air Terjun Efrata dengan aliran sungainya yang jernih dan
meliuk bak ular putih. Meski tidak begitu jelas, keindahan dari aliran sungai
yang mengalir menuruni bukit menggoda rasa penasaran untuk menyaksikan air
terjun secara lebih dekat.
Sebagai
salah satu air terjun yang terkenal di Sumatra Utara, Air Terjun Efrata memang
belum banyak dikunjungi wisman. Namun, air terjun yang lokasinya sekitar 20 kilometer
dari pusat Kabupaten Samosir dan sekitar 20 menit dari Menara Pandang Tele,
sangat menarik untuk dikunjungi. Dari area parkir, turun tangga sekitar 10
menit, wisatawan sudah bisa melihat keindahan air terjunnya yang deras dan
memiliki tebing yang indah seperti dipahat. Air Terjun Efrata memiliki tumpahan
air yang kuat, terutama saat musim penghujan. Tingginya sekitar 25 meter dan
lebar 10 meter. Sumber airnya berasal dari pegunungan Bukit Barisan.
Masih
banyak destinasi wisata lainnya di sekitar Danau Toba yang sangat
melambai-lambai untuk dikunjungi karena keindahan alamnya yang sangat eksotis.
Selain eksotisme alam, Anda juga bisa mengeksplorasi kekayaan seni, sejarah,
budaya, dan juga kulinernya.
Di
antaranya, Anda bisa berkunjung ke Desa Tomok, sebuah desa kecil yang terletak
di pesisir timur Pulau Samosir, Danau Toba. Banyaknya makam dan benda-benda
peninggalan zaman megalitik dan purba, menjadikan Desa Tomok sebagai salah satu
situs kebudayaan Batak yang cukup terkenal di kalangan wisatawan. Di Desa Tomok
juga Anda bisa mengunjungi pasar tradisional Tomok dan Kuburan Tua Raja
Sidabutar, orang pertama di Pulau Samosir. Makam raja pertama pembawa marga
Sidabutar tersebut sudah ada sejak abad ke-17. Tepatnya pada 1640. Raja
meninggal pada usia 115 tahun.
Adapun
untuk wisata kuliner, ada banyak pilihan kuliner khas Toba. Bagi yang beragama
Islam, tak usah khawatir, karena banyak pilihan makanan khas Batak yang halal.
Sebut saja, ikan arsik atau bumbu kuning, ikan notinombur alias ikan panggang
dengan sambal tombur, ayam napinadar atau ayam panggang berbalut bumbu, lalu
ada ikan naninura yang kerap disebut sushi ala Batak.
Menu-menu
tersebut dapat diperoleh di Restoran Sekapur Sirih yang beralamat di Jalan
Lingkar Tuktuk Siadong 99, Simanindo, Kabupaten Samosir. Rumah makan ini sudah
berdiri sejak 30 tahun lalu. Pemiliknya pasangan suami istri, Luket Sidabutar
dan Sofia Manurung. Sekapur Sirih memiliki tempat santap di areal terbuka dengan
view Danau Toba.
Di
Toba-Samosir memang banyak tempat makan halal. Selain rumah makan padang, ada
juga rumah makan muslim lainnya di Tuktuk Siadong, di antaranya Rumah Makan Islam
Murni, Rumah Makan Muslim Mami Tempo, dan Rumah Makan Nasional. Serta masih
banyak pilihan pilihan lainnya.
Pelesiran
ke Danau Toba, tak lengkap kalau tidak menikmati kopi khas Toba Samosir.
Kawasan bekas kaldera super volcano itu merupakan penghasil kopi arabika. Salah
satunya di Desa Parbaba Dolok, yang juga merupakan sentra produksi kopi dengan
kualitas terbaik di Kabupaten Samosir. Di Kedai Kopi Pardosir yang beralamat di
Jalan Simpang Perkantoran Parbaba, Desa Parbaba Dolok, Kecamatan Pangururan
itu, Anda bisa menikmati secangkir kopi panas khas Samosir. Cita rasa kopi
Samosir sudah teruji di laboratorium dengan kualitas yang sangat memuaskan
dengan rata-rata di atas 85 persen.
Tidak
hanya mengeksplorasi dan menampilkan ragam destinasi wisata yang memikat di
Danau Toba dan sekitarnya, buku ini juga dilengkapi rute, pilihan moda
transportasi, hotel, dan tips berwisata ke Danau Toba, serta
informasi-informasi penting lainnya. Buku ini boleh dikata merupakan buku
panduan terlengkap menjelajah dan menikmati kepingan surga di bumi Sumatra
Utara. Ada 60 destinasi alam, sejarah, seni, budaya, kuliner, dan hotel sekitar
Danau Toba yang bisa dikunjungi dan buktikan sendiri keeksotikannya.
*Tulisan ini dimuat di koran Suara Merdeka edisi Minggu, 21 Juni 2020 dengan judul "Menikmati Kepingan Surga".
Data buku:
Judul: Eksotika Toba, Kepingan Surga di Bumi Sumatra
Penulis: Ima Hardiman (Gagas Ulung)
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan
ke-1: 2020
Tebal: 144
ISBN: 978-602-06-3731-0*Tulisan ini dimuat di koran Suara Merdeka edisi Minggu, 21 Juni 2020 dengan judul "Menikmati Kepingan Surga".