![]() |
10 kuliner khas Grobogan. (BMA/JatengnyamlengID) |
Jatengnyamleng ID - Grobogan
kaya akan kuliner khas. Selain Swike yang sudah sangat kawentar, juga ada Becek
dan Garang Asem, serta kuliner khas lainnya. Berikut ini 10 kuliner khas
Grobogan dan tempat-tempat favorit yang saya rekomendasikan:
1. Swike
Swike adalah
kuliner khas Grobogan yang paling hegemonik dan populer. Kuliner ini adalah
hasil akulturasi dari kuliner Tionghoa. Bahan utamanya menggunakan daging katak
(kodok) dan ciri paling menonjol dari menu swike adalah penggunaan tauco
sehingga cita rasa kuahnya menjadi sangat khas.
Dalam tradisi dapur Tionghoa, daging kodok termasuk bahan
yang sangat dihargai, antara lain karena saat digoreng, konon dagingnya tidak
menjadi liat seperti daging ayam. Dalam masakan swike, konon (karena saya tidak
pernah menyantapnya), daging kodok dengan citarasa gurih lembut dan serat yang
halus, sangat pas dijodohkan dengan tauco yang berkarakter kuat.
Tapi karena
menurut fiqh Islam, daging kodok hukunya haram, maka masyarakat Grobogan yang
mayoritas muslim menerima kuliner ini setengah hati. Dalam perkembangannya,
protein daging kodok yang nonhalal diganti dengan yang halal yaitu daging ayam
dan menthok. Sehingga saat ini, di Grobogan lazim ditemui menu Swike Ayam dan
Swike Menthok di berbagai warung makan.
Karena saya
juga tidak makan Swike Kodok, maka alternatifnya saya juga memilih Swike versi
yang halal, yaitu Swike Ayam dan Swike Menthok. Swike Ayam favorit saya ada di
RM. Kedai Cangkir Noroyono, Jalan Siswamiharja, Purwodadi. Adapun Swike Menthok
favorit saya ada di Warung Sederhana, Jalan Raya Purwodadi-Semarang, Ketitang,
Godong, Grobogan, lokasinya samping Puskesmas Godong 1. Simak video liputan
saya tentang Swike Menthok favorit saya berjudul: Swike Menthok, Swike Versi Halal Khas
Grobogan yang Tak Kalah Lezat sebagai berikut:
2. Becek
Dulu, menu
kuliner ini hanya bisa dijumpai di acara hajatan warga Grobogan seperti walimah
(mantenan) atau khitanan (sunatan). Tapi sejak beberapa tahun lalu, menu Becek
mulai disajikan di berbagai warung makan di seantero Kabupaten Grobogan.
Becek khas
Grobogan mirip sup iga balungan sapi. Adanya unsur daun dayakan (sekarang
kebanyakan memakai daun kedondong) menjadikan cita rasa Becek terasa khas,
yaitu asem, gurih dan segar. Daun dayakan dulu banyak dijumpai di kawasan hutan
gunung kendeng. Sekarang sudah mulai sulit ditemukan, sehingga warga
menggantinya dengan daun kedondong yang mudah dijumpai.
Umumnya
Becek menggunakan bahan utama iga sapi, tapi sekarang sudah mulai muncul varian
lainnya dengan menggunakan daging kambing dan kerbau. Untuk becek original iga
sapi, favorit saya ada di Becek Bu Yati, yang beralamat di Sukorejo,
Krangganharjo, Toroh, Grobogan. Simak video liputan saya tentang Becek Bu Yati
dengan judul: Spesial!! SayurBecek Bu Yati, Kuliner Khas Grobogan Paling Banyak Digemari sebagai berikut:
Adapun Becek versi lainnya favorit saya adalah Becek Kerbau Yanto Ganjar. Simak video liputan saya tentang Becek Kerbau Yanto Ganjar berjudul: Satenya Lezat, Beceknya Sedap – Rekomendasi Sajian Serba Kerbau di RM. Sedep Yanto Ganjar sebagai berikut:
3. Garang Asem
Garang Asem
mungkin tidak spesifik khas Grobogan. Kuliner ini bisa juga dijumpai di Demak,
Kudus, Semarang, dan Solo. Bahkan, mendiang Bondon Winarno di dalam bukunya 100 Makanan Tradisional Indonesia Mak Nyus
menyebut Garang Asem sebagai kuliner khas Kudus. Saya menduga itu karena di
Kudus ada rumah makan yang sangat populer dengan sajian spesial Garang Asem.
Namanya RM. Sari Rasa.
Namun,
menurut saya, menyebut Garang Asem sebagai kuliner khas Kudus tidak sepenuhnya
tepat. Purwodadi Grobogan juga berhak mengklaim Garang Asem sebagai kuliner
khasnya. Itu karena sejarah Garang Asem di daerah penghasil kedelai dan jagung
ini juga telah menempuh masa yang cukup panjang.
Salah satu
rumah makan yang legendaris yang spesial menyediakan menu Garang Asem di Kota
Purwodadi adalah RM. Raharjo yang telah eksis sejak tahun 1971. Bahkan RM.
Raharjo dengan menu spesial Garang Asemnya menjadi jujugan para tokoh dan artis
yang berkunjung ke Kota Purwodadi.
Selain itu,
di Grobogan juga banyak ditemui rumah makan dengan menu Garang Asem yang khas
dan lezat seperti di Warung Mbak Ping Purwodadi, di Rumah Makan Lumayan Godong,
dan lain sebagainya.
Garang Asem
khas Grobogan rasanya asem gurih segar. Proteinnya menggunakan ayam kampung. Kuahnya
bening karena tidak memakai santan. Garang Asem khas daerah lainnya seperti
Solo diberi santan tipis-tipis sehingga kuahnya agak keruh.
Simak video
liputan saya di Garang Asem RM. Raharjo dengan judul: RM. Garang Asem Raharjo, Kuliner Khas Grobogan Terlegendaris Sejak 1971 sebagai berikut:
4. Nasi Pecel Gambringan
Nasi Pecel
Gambringan adalah kuliner khas Grobogan yang penuh kenangan. Nama Gambringan
dilekatkan karena kuliner pecel ini dulu bermula dari warga sekitar Stasiun
Gambringan yang banyak menjajakan pecel di Stasiun Gambringan (Desa Tambirejo,
Kecamatan Toroh, Grobogan) sejak sekira tahun 1940-an. Pada tahun-tahun sebelum
adanya regulasi larangan berjualan di dalam kompleks stasiun, menyantap nasi
pecel Gambringan dalam pincuk di dalam stasiun atau di dalam gerbong kereta api
merupakan pemandangan yang jamak disaksikan.
Kini,
menyantap sepincuk nasi pecel Gambringan di stasiun atau di atas gerbong kereta
api menjadi nostalgia tersendiri. Sejak pedagang tak boleh berjualan di dalam
stasiun, menyantap sega pecel Gambringan menjadi tinggal kenangan.
Tapi jangan
khawatir karena kita masih bisa menikmatinya di dekat stasiun Gambringan, yaitu
di Warung Pecel Gambringan Mbak Yayuk. Salah satu yang khas dari Pecel
Gambringan adalah ada kembang turinya dengan cita rasa yang khas. Pecel
Gambringan biasa disantap dengan gorengan atau rempeyek udang yang kemripik. Simak video liputan saya
tengan Sega Pecel Gambringan dengan judul: Sega Pecel Gambringan, Kuliner KhasGrobogan yang Penuh Kenangan, Sejak Tahun 1940-an sebagai berikut:
5. Sega Pager Godong
Menu sarapan pagi khas Godong ini makin moncer setalah diadakan festival nasi pager pada awal tahun 2020 lalu yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menu sega pager ini telah eksis sejak sekira tahun 1960-an dan banyak ditemukan di Desa Bugel, Desa Godong, dan Desa Ketitang (tiga desa di Kecamatan Godong).
Setelah diadakan festival, muncul banyak lapak dan warung makan yang menyediakan menu Sega Pager Godong di luar ketiga desa tersebut, bahkan di luar kecamatan Godong. Bahkan di Kota Purwodadi tak kurang ada 5 lapak dan warung makan yang berjualan Sega Pager.
Sekilas Sega Pager khas Godong mirip nasi pecel, tapi sebenarnya berbeda secara cukup signifikan. Bila dideskripsikan, Sega Pager adalah nasi urap yang diguyur sambal atau saus kacang, lalu diberi topping biji mlanding rebus dan uyah goreng (serundeng versi asin gurih).
Sebenarnya, warga Godong dulu menyebut Sega Pager dengan nama “Sega Janganan”. Tapi seiring waktu, nama Sega Pager lebih populer karena mungkin lebih menarik secara branding. Disebut Sega Pager karena sayuran yang dipakai untuk urap dulunya biasa ditanam sebagai pagar hidup atau ditanam di pekarangan rumah.
Sayuran yang
biasa dipakai adalah daun mlanding muda, keplek
(kulit mlanding muda), daun ketela pohon,
daun kenikir, daun beluntas, daun lembayung, dan daun pepaya. Simak
video liputan saya tentang Sega Pager dengan judul: Sega Pager, Kuliner Khas Godong Grobogan –Makin Moncer Setelah Festivalnya Dihadiri Guburnur Jateng Ganjar Pranowo sebagai berikut:
6. Ayam Panggang Bledug (Ayam Pencok)
Ayam Pencok
atau disebut juga Ayam Panggang Bledug adalah kuliner khas Kuwu (Kradenan,
Grobogan) yang diangkat dari menu sesaji di Makam Mbah Ro Dukun, yang makamnya
berada di kompleks objek wisata Bledug Kuwu.
Di Desa
Kuwu, saat ini ada dua pembuat Ayam Pencok atau Ayam Panggang Mbah Bledug.
Yang satu spesial pembuat Ayam Pencok untuk sesaji, yang satunya spesial pembuat
menu Ayam Pencok untuk konsumsi alias bukan untuk tujuan sesaji.
Ayam Pencok adalah
ayam kampung panggang yang dipanggang di atas bara api. Antara bara api dan ayam
yang dipanggang berjarak sekitar 30 centi meter. Dinamakan ayam pencok, karena
ayam panggangnya disajikan dengan cara disuwir-suwir lalu diurap dengan sambal
pencok (sambal kelapa).
Setiap hari, Ayam Pencok khas Kuwu bisa dijumpai di WM. Mbak Sri Jago Muda. Simak video liputan saya tentang Ayam Pencok atau Ayam Panggang Bledug dengan judul: AyamPencok – Ayam Panggang Bledug, Sedapnya Suwiran Ayam Panggang yang Diurap dengan Sambal Kelapa sebagai berikut:
7. Ayam Bakar Mbah Beluk
Mirip dengan
Ayam Panggang Bledug atau Ayam Pencok yang diangkat dari menu sesaji, ada juga
menu lainnya yang mirip yaitu Ayam Bakar Mbah Beluk. Ayam Bakar Mbah Beluk
biasa disajikan untuk sesaji di Sendang Beluk, Desa Rajek, Kecamatan Godong,
Grobogan.
Cara
penyajian Ayam Pencok dengan Ayam Bakar Mbah Beluk mirip, yaitu disuwir-suwir
dan diurap dengan sambal kelapa, hanya saja yang membedakan, proses
pemanggangan Ayam Bakar Mbah Beluk dengan menggunakan anglo.
Sudah ada
warga Rajek yang mengangkatnya sebagai produk di warung makan, tapi sepertinya
tidak bertahan lama. Simak video liputan saya tentang Ayam Bakar Mbah Beluk
dengan judul: Kuliner Khas Grobogan - Ayam Bakar Mbah Beluk, Berasal dari Menu Sesaji Warga Desa Rajek Godong sebagai berikut:
8. Mi Tek Tek
Mi Tek Tek
atau Mi Tok, kuliner malam yang telah eksis sejak sekira tahun 1975, berasal
dari Dusun Nunjungan, Desa Ketitang, Kecamatan Godong, Grobogan. Ada ratusan
warga Nunjungan yang setiap malam berjualan Mi Tek Tek hingga ke berbagai
daerah seperti Pati, Kudus, Demak, dan Semarang.
Mi Tek Tek
adalah mi tradisional Jawa yang diberi bumbu minimalis. Proses memasaknya
sampai sekarang masih bertahan dengan menggunakan bara dari arang kayu,
sehingga cita rasanya masih otentik dan sedap sampai sekarang.
Seporsi Mi
Tek Tek biasanya disajikan dengan 5 tusuk sate ayam. Menurut Khamdan, salah
seorang penjual Mi Tek Tek, dulu satenya bukan sate ayam tapi sate bebek.
Sekarang lebih banyak yang menggantinya dengan sate ayam karena lebih mudah dan
praktis. Mi Tek Tek favorit saya adalah Mi Tek Tek Lik Ndan yang mangkal di
Gedung Bersalin Puskesmas 1 Godong. Simak video liputan saya tentang Mi Tek Tek
dengan judul: Lezatnya Mi tekTek Khas Nunjungan Godong Grobogan, Sejak Tahun 1975 sebagai berikut:
9. Nasi Jagung
Tahun
1980-an dan 1990-an, nasi jagung menjadi makanan pokok sebagian besar warga
Grobogan, terutama yang tinggal di perdesaan. Saat ini nasi jagung tidak lagi
menjadi menu rumahan, tapi menjadi menu di warung makan.
Dulu, warga
Grobogan biasa mengonsumsi nasi jagung dengan sayur lompong dengan lauk sambal
atau pepes gereh, bothok mlanding, dan atau ungker lombok ijo. Ada juga dengan
cara menggorengnya menjadi nasi jagung goreng.
Nasi jagung
sayur lompong plus pepes gereh yang menjadi favorit saya adalah di WM. Nasi
Jagung Bu Lasmi yang setiap hari ada di Hutan Kota Purwodadi. Simak video
liputan saya tentang Nasi Jagung Bu Lasmi dengan judul: Nasi Jagung Sayur Lompong Pepes Gereh, MenuNdeso Khas Grobogan yang Nglengeni sebagai berikut:
Atau yang
pingin bernostalgia dengan nasi jagung goreng bisa ke Warung Makan Nasi Jagung
Goreng Bu Suryantini di Godong. Simak video liputan saya dengan judul:
Bernostalgia Menu Ndeso Tempo Dulu NasiJagung Goreng sebagai berikut:
Atau bagi
yang ingin membuat nasi jagung sendiri, ada Nasi Jagung Instan yang membuat
nasi jagung menjadi demikian praktis dan mudah semudah membuat mi instan. Simak
video liputan tentang Nasi Jagung Instan dengan judul: Nasi Jagung Instan, Oleh-oleh Khas
Grobogan - Plus Tutorial Praktis
Memasaknya sebagai berikut:
10. Urap dan Pecel Sayur
Selain punya
pecel Gambringan dan Sega Pager, Grobogan sebenarnya juga punya kuliner khas
berupa urap dan pecel sayur. Pecel khas Grobogan ditambah dengan sayur lodeh dengan
santan encer, sehingga membuat cita rasa yang khas. Urap dan Pecel Sayur yang
legendaris adalah Pecel Pawon Mbah Mini. Simak video liputan saya tentang Urap
dan Pecel Sayur Khas Grobogan dengan judul: Sejak 1982, Pecel Pawon Mbah Mini Bertahan Memasak Pakai Pawon. NasiUrap dan Mendoannya Juara!! sebagai berikut:
Demikian 10
kuliner khas Grobogan dan tempat-tempat favorit yang saya rekomendasikan.
Semoga bermanfaat. Bantu SHARE agar semakin banyak yang tahu tentang tempat-tempat
favorit terkait kuliner tradisional khas Grobogan. (BMA - Jatengnyamleng ID)