GprpTUr8Gfd9BSCoGpG6GpC8Td==

Taman Bojana, Pilihan Destinasi Wisata Kuliner di Pusat Kota Kudus

Taman Bojana, berada di pusat Kota Kudus, tepatnya di sebelah timur laut Alun-alun Kudus. (BMA/JatengnyamlengID)
Jatengnyamleng ID – Kudus selain kaya kuliner ikonis dan legendaris, juga kaya destinasi wisata kuliner yang bisa dijadikan jujugan saat berkunjung ke Kota Kretek ini. Salah satunya adalah Taman Bojana yang terletak di pusat Kota Kudus, tepatnya di sebelah timur laut Simpang Tujuh (Alun-alun), Kudus.

Taman Bojana ini bisa menjadi pilihan destinasi wisata kuliner, selain karena lokasinya yang strategis di pusat kota, juga di pusat kuliner ini berkumpul sejumlah legenda kuliner Kudus. Nama-nama populer seperti Ramidjan, H. Sulichan, Mbak Mar, H. As’ad, dan Gasasa, bisa dijumpai di pusat kuliner Taman Bojana.

Ramidjan tentu nama yang tak asing di blantika kuliner Kudus. Nama ini termasuk masyhur untuk menu soto Kudus. Termasuk nama H Sulichan yang juga populer di kalangan persotoan Kudus. Bahkan bila saya berkunjung ke Taman Bojana saat jam makan siang, kedai H Sulichan ini termasuk paling ramai.

Menu Favorit Bondan Winarno Ada di Sini

Kedai H Sulichan di Taman Bojana termasuk yang paling ramai bila jam makan siang tiba. (BMA/JatengnyamlengID)
Di Taman Bojana juga ada nama Mbak Mar. Meski secara brand tak sepopuler Ramidjan dan H Sulichan, tapi nasi pindang Mbak Mar menjadi favorit mendiang Bondan Winarno semasa hidupnya. Bondan Winarno menyebutkan nasi pindang Mbak Mar sebagai kuliner khas Kudus favoritnya di buku masterpiece-nya yang berjudul 100 Mak Nyus Makanan Tradisional Indonesia.

Selain nasi pindang, Mbak Mar juga menyediakan soto Kudus, baik versi kerbau maupun ayam. Selain itu, Mbak Mar juga menawarkan sop dan bakso kerbau yang menggoda untuk dicicipi. Terutama baksonya, yang menurut saya, eksotis.

Saat pertama kali mencicipi bakso kerbau Mbak Mar, saya menemukan sensasi yang berbeda dengan cita rasa bakso pada umumnya. Kuahnya sangat gurih, lebih mirip kuah sop yang diperkaya bumbu.

Pelengkapnya juga lebih kaya dari bakso pada umumnya. Dalam seporsi bakso kerbau komplet, ada potongan tahu, potongan daging, telur rebus, kubis, bihun, irisan tomat, dan taburan irisan seledri serta bawang goreng. Bola bakso kerbaunya bercita rasa lezat karena gurih dagingnya sangat terasa.

Bila ingin kuliner khas Kudus lainnya, di Taman Bojana juga hadir tahu telur H. As’ad yang dikelola oleh generasi ke-3 alias cucu H. As’ad. Juga ada garang asem RM Gasasa yang masyur dan legendaris.

Nasi pindang Mbak Mar di Taman Bojana, kuliner khas Kudus favorit mendiang Bondan Winarno. (BMA/JatengnyamlengID)
Kilas Sejarah Taman Bojana

Menilik sejarahnya, sebelum menjadi pusat kuliner, tahun 1976 Taman Bojana dulunya merupakan Gedung Nasional, yang di lantai dua gedung tersebut dimanfaatkan sebagai tempat perkuliahan Sekolah Tinggi Ekonomi Kudus (STEK)—cikal bakal Universitas Muria Kudus (UMK).

Gedung Nasional kemudian beralih fungsi menjadi gedung bioskop Ramayana yang setiap 30 September selalu memutar film G30S-PKI dan dijadikan tempat nonton bareng oleh masyarakat Kudus.

Setelah era bioskop selesai karena hiburan masyarakat beralih ke siaran televisi dan munculnya DVD Player, Taman Bojana dialih fungsikan menjadi pusat kuliner. Alih fungsi sebagai pusat kuliner pada 1997 dan dinamakan Taman Bojana. Peresmiannya dilakukan oleh Bupati Kudus, Soedarsono.

Para pedagang yang menghuni Taman Bojana merupakan para pedagang yang sebelumnya berjualan di Pusat Kuliner Tosera di sebelah timur Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus. Mereka dipindah ke Taman Bojana karena lokasi Pusat Kuliner Tosera dibangun Mall Ramayana.

Nama Bojana sendiri konon berasal dari kata “bejana” yang berarti tempat menanak nasi. Jadi, Taman Bojana bisa dimaknai sebagai taman (tempat) makanan-makanan alias pusat kuliner. Bila berkunjung ke Kudus, silahkan mampir ke pusat kuliner ini untuk mencicipi beragam kuliner khas Kudus. (BMA – Jatengnyamleng ID)


Jasaview.id

Type above and press Enter to search.