![]() |
Kemeriahan suasana Car Free Day (CFD) Dusun Kemantren, Desa Godong, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. (BMA/JatengnyamlengID) |
Inisiasi penyelenggaraan CFD ini sangat menarik dan kontekstual untuk mengisi kekosongan wahana rekreasi dan hiburan masyarakat Godong dan sekitarnya. Selain potensial membangkitkan ekonomi lokal, CFD juga bisa menjadi alternatif mengisi kegiatan di akhir pekan bersama keluarga. Sekedar jalan-jalan, berolahraga (senam), berbelanja, bermain, dan berburu kuliner.
Kunjungan Pertama di CFD Ketiga
Di gelaran CFD yang ketiga, Minggu (11/6/2023), saya berkesempatan mengunjungi CFD Dusun Kemantren. Saya datang pagi-pagi. Tiba di lokasi sekitar pukul 06.30. Belum banyak pengunjung yang datang. Sejumlah pelapak juga terlihat masih menyiapkan jualan dan lapaknya. Saya pilih jalan-jalan dulu, menikmati suasana, sembari melihat-lihat pelbagai produk yang ditawarkan para pelapak.
Sangat variatif. Mulai dari peralatan rumah tangga, pakaian, permainan anak, hingga tentu saja, yang paling mendominasi, adalah kuliner, baik makanan maupun minuman. Bahkan beberapa bakul blanjan saya lihat juga ada yang ikut menjajakan dagangannya di sini.
Bagi penyuka kuliner tradisional seperti saya, banyak pilihan di gelaran CFD ini. Kudapan tradisional seperti getuk, tiwul, pecel puli, pempek, cenil, klepon, carabikang, sentiling, dan lain-lain; serta sejumlah minuman tradisional seperti dawet dan wedang cara, juga hadir di gelaran ini.
Sejumlah makanan tradisional bisa menjadi pilihan menu sarapan. Sebut saja nasi pecel, lontong sayur, gado-gado, soto, garang asem, opor ayam, nasi gandul, nasi gudeg, dan tentu saja, nasi pagar atau sega pager khas Godong.
Lezatnya Nasi Gandul Bu Lam
![]() |
Bu Lamiati (58) sedang meracik nasi gandul untuk pembelinya. (BMA/JatengnyamlengID) |
Penjualnya bernama Lamiati (58) atau akrab disapa Bu Lam. Sehari-hari beliau bukanlah pengelola warung nasi gandul. Beliau membuat nasi gandul hanya untuk keperluan buka lapak di CFD.
“Sekalian nyari pelanggan. Siapa tahu nantinya bisa buka warung nasi gandul setelah pensiun,” tutur Bu Lam yang ternyata seorang guru di sebuah SMP negeri di Karangrayung.
Bu Lam yang asli dari Pati mengaku dua tahun lagi akan purna tugas.
![]() |
Nasi gandul racikan Bu Lamiati, enak dan lezat. (BMA/Khazanahgrobogan) |
Mudah-mudahan, setelah beliau purna tugas nanti, beliau bisa merealisasikan keinginan membuka rumah makan yang bisa menjadi jujugan bagi penggemar sajian nasi gandul khas Pati.
Mencicipi Nasi Gudeg Telur
Setelah menyantap seporsi nasi gandul, misi saya selanjutnya adalah mencari satu lagi kuliner untuk saya cicipi. Nasi gudeg di sebuah lapak tak jauh dari akses masuk arena CFD dari arah barat, yang akhirnya saya pilih. Sudah saya incer sejak tadi :).
Saya tak sempat berbicang banyak dengan pengelola, karena beliau sedang melayani sejumlah pembeli. Namun perbincangan singkat menginformasikan bahwa nasi gudeg ini setiap hari bisa dijumpai di kedai depan gedung olahraga Godong atau tepatnya di LPK Martin Tailor.
![]() |
Nasi gudeg ini setiap hari bisa dijumpai di kedai nasi gudeg depan gedung olahraga Godong atau di LPK Martin Tailor. (BMA/JatengnyamlengID) |
Nasi gudeg telur menjadi penutup perburuan kuliner saya di CFD Godong. Karena kapasitas perut saya tidak memungkinkan lagi untuk menerima pasokan :).
Tapi CFD Godong ini merupakan gagasan yang perlu didukung banyak pihak. CFD yang baru berlangsung tiga kali ini masih bisa dan perlu dioptimalkan lagi, sehingga makin menarik dan menyedot semakin banyak pengunjung. Masih banyak spot kosong yang masih bisa diisi lapak.
Ragam atraksi acara juga perlu dihadirkan di setiap gelaran CFD ini. Setelah itu, memasifkan publisitas melalui jejaring media sosial dan, bila perlu, menggandeng insan pers untuk ikut mempublikasikan event ini melalui media massa.
Semoga, dengan demikian, CFD ini bisa semakin optimal sehingga bisa menjadi pilihan rekreasi keluarga di akhir pekan dan membangkitkan ekonomi lokal masyarakat Godong dan sekitarnya. (BMA – Jatengnyamleng ID)