Mei Nurhayati, owner Dapur Cik Memey, saat membagikan pengalaman suksesnya membuka usaha katering dalam talkshow yang diadakan Teman Pintar Indonesia Grobogan. (Swiem/JatengnyamlengID) |
Acara yang digelar dalam rangka Hari Ibu 2023 dan diikuti 50-an peserta dari kalangan ibu yang sebagian besar sudah memiliki usaha itu dihadiri Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Grobogan, Edy Santoso, S.Sos, MM; perwakilan Community Development (Comdev) Smartfren, Kadiriyanto; dan Leader Samartfren Community Nasional, Didik Jatmiko.
Koordinator Teman Pintar Indonesia regional Grobogan, Badiatul Muchlisin Asti, menyatakan bahwa acara diadakan dalam rangka hari Ibu 2023 dengan mengangkat sisi entrepreneurship dalam rangka mendorong para ibu untuk berwirausaha berbasis rumah.
Talkshow menghadirkan Mei Nurhayati, owner Dapur Cik Memey, dengan tujuan agar para peserta bisa mendapatkan motivasi dan inspirasi dari pengalaman nyata kisah sukses membuka bisnis katering dari nol hingga sukses seperti yang dicapai oleh Dapur Cik Memey sekarang ini.
Kadiriyanto (dua dari kanan) menyerahkan merchandise berupa kaos dan tote bag Smartfren kepada Kepala Disporabudpar Grobogan, Edy Santoso, S.Sos, MM. (dua dari kanan). (Swiem/JatengnyamlengID) |
“Dalam konteks pengembangan kepariwisataan dan ekonomi
kreatif, produk-produk usaha para ibu berbasis home industry juga bisa turut
mendukung terciptanya ekosistem ekonomi kreatif dan kemajuan pariwisata,”
lanjut Asti yang juga pengurus Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Grobogan.
Banyak Pilihan Usaha
Kepala Disporabudpar Kabupaten Grobogan, Edy Santoso, S.Sos, MM dalam sambutannya menyatakan, ekonomi kreatif merupakan bidang yang sangat luas. Ekonomi kreatif setidaknya memiliki 17 subsektor, antara lain pengembang permainan, kriya, fesyen, kuliner, dan fotografi. Sehingga banyak pilihan bagi para mompreneur atau para ibu yang ingin membuka usaha di rumah.
Selain bisnis di bidang kuliner, seorang ibu bisa menekuni pembuatan aneka kerajian tangan yang terbuat dari kayu, bambu, rotan, dan bahan-bahan lainnya. Bagi yang suka mode dan busana, bisa menggeluti usaha fesyen. Kuncinya, menurut Edy Santoso, para ibu harus kreatif dan disiplin saat membuka usaha agar bisa mencapai keberhasilan yang diinginkan.
Para peserta sarasehan dan talkhow berfoto bersama seusai acara. (Swiem/JatengnyamlengID) |
Dengan bekal kegigihan, kedisiplinan, dan kerja keras, akhirnya usahanya membuahkan hasil. Secara perlahan bisnisnya berkembang. Bukan tanpa kendala, banyak kendala yang dihadapi sepanjang perjalanan menekuni bisnis katering. Tapi karena tekad yang kuat, semua kendala dihadapi dengan penuh tanggungjawab. Tak ada kata menyerah bagi seorang Cik Mei.
“Alhamdulillah, saat ini Dapur Cik Memey telah memiliki total 22 karyawan, dan hampir semua pekerjaan bisa saya delegasikan, sehingga kerja saya semakin ringan,” tutur Cik Mei yang juga berprofesi seorang guru.
Di sela acara sarasehan dan talkshow, peserta mendapatkan sosialisasi skema pembiayaan dari Bank Syariah Sragen, sosialisasi dari pengelola Rumah Makan Rakyat, dan sosialisasi tentang sertifikasi halal dari pengelola Dalmadi Center. (BMA – Jatengnyamleng ID)